Minggu, 29 September 2013

ISTRI SHALIHAH, ANUGERAH TERINDAH


Dengan tergesa-gesa dan dada yang berdebaran,laki-laki itu tiba di rumahnya. Kepada sang istri,laki-laki itu memohon,”Selimutilah aku! Selimutilah aku!”.Hangatnya selimut di tambah dengan perhatian dan ketenangan sang istri membuat rasa cemas yang ada sebelumnya mulai berangsur-angsur hilang.Suasana pun akhirnya menjadi tenang.

“Apa yang sedang terjadi pada diriku?”,demikian sang suami menumpahkan isi hati kepada istrinya. Tanpa diminta lebih lanjut,laki-laki tersebut kemudian menceritakan semua pengalaman yang belum lama terjadi. Ia ditemui makhluk ajaib dan didekap erat sambil memintanya untuk membaca. ”Aku tidak mampu membaca”,jawabnya. Terus berulang hingga tiga kali.Barulah makhluk ajaib itu melepaskan dirinya dan membacakan lima ayat pertama dari surat Al ‘Alaq.

Laki-laki itu adalah nabi kita,nabi Muhammad bin Abdullah. Makhluk ajaib itu tentunya adalah malaikat Jibril. Sementara sang istri yang melayani,mendengarkan cerita dengan sepenuh hati dan memotivasi untuk meneguhkan hati adalah wanita terbaik di atas muka bumi,Khadijah bintu Khuwailid.

Sungguh besar dan penting peranan seorang istri bagi seorang laki-laki. Mungkinkah laki-laki dapat hidup secara baik dan mapan tanpa kehadiran seorang istri? Allah menetapkan sunnah Nya ; manusia diciptakan dengan berpasang-pasang. Target terpuncak dari maghligai pernikahan adalah mewujudkan ikatan yang dibalut oleh sakinah,mawaddah dan rahmah. Demi ketenangan hidup.

“Ada juga ulama yang tidak menikah?”.Benar,memang ada.Namun,berapakah prosentase mereka yang tidak menikah? Sangat kecil. Justru mayoritas ulama mewujudkan pernikahan. Kisah-kisah indah dan mengharukan tentang perjalanan pernikahan ulama juga tercatat di dalam sejarah. Kemudian,apakah sebab yang membuat ulama-ulama itu tidak menikah? Benci dan tidak suka? Tentu bukan! Kecintaan kepada ilmu lah yang membuat mereka dilupakan dari pernikahan. Bisakah Anda menyibukkan diri dengan belajar agama sehingga tidak berpikir tentang wanita? Jawabannya ada di tangan Anda.

Hari itu,saat nabi Muhammad merasakan kecemasan luar biasa,setelah menceritakan semua yang telah dilewati,beliau berujar,

لَقَدْ خَشِيتُ عَلَى نَفْسِي

”Sungguh,aku sangat khawatir tentang keselamatan diriku sendiri”.

Inilah istri shalihah! Anugrah terindah. Dialah istri terbaik! Karunia nan elok. Wahai kaum wanita,teladanilah Khadijah! Tenang,sabar,penuh perhatian dan selalu mendukung serta membesarkan hati sang suami.
Penuh semangat dan cinta,kata-kata Khadijah begitu menghibur,

كَلَّا وَاللَّهِ مَا يُخْزِيكَ اللَّهُ أَبَدًا إِنَّكَ لَتَصِلُ الرَّحِمَ وَتَحْمِلُ الْكَلَّ وَتَكْسِبُ الْمَعْدُومَ وَتَقْرِي الضَّيْفَ وَتُعِينُ عَلَى نَوَائِبِ الْحَقِّ

”Tidak mungkin! Demi Allah,Allah tidak akan mungkin menghinakan dirimu selama-lamanya! Sungguh,engkau adalah seorang hamba yang selalu menjaga tali silaturahim,menanggung beban orang lain,membantu orang yang tak punya,memuliakan tamu dan menolong orang-orang untuk memperoleh haknya”.

Subhanallah! Pantas saja Rasulullah menambatkan tali cinta pada tiang kasih milik Khadijah,ibunda kita. Motivasi dan dukungan selalu dicurahkan untuk sang suami. Bukan hanya moril bahkan materil. Setelah dukungan dengan moril berupa kata-kata yang menghibur? Dukungan materil. Khadijah mengajak nabi Muhammad,sang suami,untuk menemui Waraqah bin Naufal. Seseorang yang telah buta namun sangat mengerti tentang ajaran Nasrani yang masih utuh. Waraqah masih terhitung paman Khadijah. Setelah menyimak kisahnya,Waraqah memberitakan tentang kenabian Muhammad.

Sejak gema dakwah islam pertama kali didentangkan,Khadijah telah menyatakan iman. Dialah wanita pertama yang masuk islam. Semua harta kekayaannya dan Khadijah memang termasuk saudagar kaya raya- diserahkan penuh untuk dakwah islam. Tanpa berat hati,tulus dan ikhlas.Khadijah menjadi kawan berbincang dan teman berdiskusi yang menyenangkan untuk nabi Muhammad.
Duh,menyenangkan! Istri dambaan dan pujaan hati. Menyenangkan saat dipandang,menyejukkan hati kala terbayang,menentramkan jiwa ketika berbicara. Gemar beribadah,dermawan juga penuh keibuan.

Khadijah bintu Khuwailid,ibunda kita.Semoga Allah meridhai Anda,wahai Ibunda.Semoga istri-istri kami dapat meniru Anda,wahai Ibunda.Amin

Tahun kesedihan.Dalam sejarah anak manusia hanya ada sekali saja,sebuah tahun yang disebut dengan tahun kesedihan. ’Amul Huzn adalah tahun kesedihan karena pada tahun itu telah wafat dua orang yang sangat dikasihi oleh nabi Muhammad. Paman Abu Thalib kemudian disusul sang istri tercinta, Khadijah bintu Khuwailid. Ramadhan pada tahun kesepuluh setelah diangkat menjadi nabi,Khadijah meninggalkan sang kekasih,Rasulullah.

Rasa sedih sungguh-sungguh telah mengalir di setiap aliran darah Rasulullah.Hati beliau benar-benar merasa kehilangan.
Begitulah istri yang baik! Ia akan selalu dicinta dan dikasihi sepenuh hati oleh suami.Peranan penting dan andil yang besar akan membuat suami merasa kehilangan.Jika istri yang baik jatuh sakit,seolah-olah ada belahan jiwa sang suami yang terampas hilang. Jika terpisahkan oleh jarak dan waktu,karena tugas atau mencari nafkah,seakan-akan doa sang istri hangat menyertai.
Benarlah sabda Rasulullah,

الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ

“Dunia hanyalah untaian perhiasan.Sebaik-baik perhiasan dunia adalah istri yang shalihah”

Wajar saja jika ibunda Aisyah merasa cemburu, Dan itu wajar. Seringkali Rasulullah mengingat dan menyebut nama Khadijah.Jika ada makanan yang pantas,Rasulullah selalu meminta agar teman-teman Khadijah diberi bagian.Sampai-sampai ibunda Aisyah menyatakan,”Seolah-olah tidak ada wanita lain di dunia ini selain Khadijah!”Seorang istri dengan sifat dan karakter terpuji tentu akan dikasihi sang suami. Apapun akan dilakukan oleh sang suami demi membahagiakannya.

Istri shalihah akan dipuja dan disanjung oleh suaminya. Segala cara akan ditempuh oleh sang suami agar ia bahagia. Istri shalihah tidak akan disakiti dan dikecewakan oleh sang suami. Jika suami menyakiti dan mengecewakannya,sungguh keterlaluan dia sebagai suami!
Astaghfirullah.

Kamis, 26 September 2013

CINTA KARNA ALLAH



Sahabat saudaraku fillah...Ada tiga perkara apabila terdapat pada diri seseorang,maka dia akan merasakan manisnya iman yakni; ia menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai daripada selain keduanya, ia mencintai dan membenci seseorang karena Allah dan ia benci untuk kembali kepada kekafiran sebagaimana ia tak suka dilemparkan ke dalam api neraka( HR. Bukhari-Muslim).

Saudaraku....mencintai karena Allah adalah mencintai seseorang lantaran ketaatannya pada Allah atau cinta di jalan yang diridhai Allah. Di kala diri bertanya bagaimanakah bukti mencintai karena Allah itu?

Berusaha mencintai siapapun sesuai dengan syariat dan tidak melanggar ketentuan dan larangan dari Allah.

Pada dasarnya cinta datang dari Allah maka bersyukurlah atas karunia cinta itu dengan cara meningkatkan ketaqwaan kita kepada-Nya dengan cara meningkatkan ibadah dan berusaha menghindarkan diri dari apa yang mendatangkan murka Allah.

Buktikan bahwa ketika kita mencintai seseorang kesetiaan kita kepada Allah Sang Pemberi Cinta tidak luntur dengan cara melaksanakan segala amal ibadah yang disukai Allah dan membenci apa yang dibenci oleh Allah.

Bisa menerima kelebihan dan kekurangan orang yang kita cintai lalu bersama sama berbenah untuk saling melengkapi

Mencintai dengan tulus dan membebaskan dari pertimbangan yang rumit ; keturunan,pangkat,penampilan dan harta. Karena yang menjadi ukuran pertama adalah keimanan dan kualitas amal.

Akan berpikir jauh ke depan, matang dan dewasa. Karena sadar bahwa cinta yang diridhai Allah adalah setelah ada ikatan pernikahan bukan aktifitas pacaran yang mendatangkan kemurkaan-Nya.

Sadar bahwa kita tidak bisa menghadapi perjalanan hidup seorang diri sehingga kita butuh seseorang untuk berjalan di sisi kita untuk saling meringankan dan saling mengarahkan dalam perjalanan menggapai ridha-Nya.

Menyadari bahwa Allah lah yang menumbuhkan cinta itu maka cara yang terbaik adalah serahkan dan titipkan cinta kita itu kepada-Nya melalui istikharah,tilawah,dzikir,shalawat dan istighfar. Biarkan Allah yang mengatur segalanya sehingga keindahan itu datang pada waktunya.

Tingkatkan kualitas diri untuk menggapai ridha Allah sehingga kita layak mencintai dan dicintai.

Sahabat saudaraku fillah..Jika seseorang sudah dipenuhi kecintaan dan kerinduan kepada Allah maka ia akan berusaha mencari teman,sahabat atau calon pendamping hidup yang sama dengan dirinya. Secara psikologis seseorang akan merasa tenang dan tentram jika berdampingan dengan orang yang sama dalam perasaan,pandangan hidup,prinsip dan tujuan dalam menggapai ridha Allah. Karena itu berbahagialah seseorang yang dapat merasakan cinta Allah dari pasangan hidupnya,yakni orang yang di dalam hatinya Allah hadir secara penuh. Mereka saling mencintai bukan atas nama diri mereka sendiri melainkan atas nama Allah dan untuk Allah.Jika mereka ditakdirkan untuk menikah, pernikahan mereka bukan semata-mata pertemuan dua insan berlainan jenis, melainkan pertemuan dua ruhani yang sedang meniti perjalanan menuju Allah kekasih sejati yang mereka cintai.

LUAS NERAKA



Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata:
Jibril datang kepada Nabi SAW pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Nabi SAW: 'Mengapa aku melihat kau berubah muka?'

Jawabnya: 'Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yg mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, dan siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman dari padanya.'

Lalu Nabi SAW bersabda: 'Ya Jibrail, jelaskan padaku sifat Jahannam itu.'

Jawabnya: 'Ya... Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakan selama seribu tahun, sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya.

Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum niscaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya karena panasnya.

Demi Allah yang mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi, niscaya akan mati penduduk bumi karena panas dan basinya.

Demi Allah yang mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yang disebut dalam Al-Qur'an itu diletakkan di atas bukit, niscaya akan cair sampai ke bawah bumi yang ke tujuh.

Demi Allah yang mengutus engkau dengan hak, andaikan seorang di hujung barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-orang yang di hujung timur karena sangat panasnya, Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi dan minumannya air panas campur nanah dan pakaiannya potongan-potongan api.

Api neraka itu ada tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bagiannya yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan.'

Nabi SAW bertanya: 'Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah kami?'

Jawabnya: 'Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya di bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70,000 tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 kali ganda.' (artinya: yaitu yang lebih bawah lebih panas)

Tanya Rasulullah SAW: 'Siapakah penduduk masing-masing pintu?'

Jawab Jibril:
'Pintu yang terbawah untuk orang-orang munafik, dan orang-orang yang kafir setelah diturunkan hidangan mukjizat Nabi Isa AS. serta keluarga Fir'aun namanya Al-Hawiyah.

Pintu kedua tempat orang-orang Musyrikin bernama Jahim,

Pintu ketiga tempat orang Shobi'in bernama Saqar.

Pintu ke empat tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusi bernama Ladha,

Pintu kelima orang Yahudi bernama Huthomah.

Pintu ke enam tempat orang Nasara bernama Sa'eir.'

Kemudian Jibril diam sejenak... Segan pada Rasulullah SAW, sehingga ditanya: 'Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ke tujuh?'

Jawabnya: 'Di dalamnya orang-orang yang berdosa besar dari ummatmu yang sampai mati belum sempat bertaubat.'

Maka Nabi SAW jatuh pingsan ketika mendengar keterangan itu, sehingga Jibril meletakkan kepala Nabi SAW di pangkuannya sehingga sadar kembali dan sesudah sadar Nabi SAW bersabda: 'Ya Jibril, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummat ku yang akan masuk ke dalam neraka?'

Jawabnya: 'Ya, yaitu orang yang berdosa besar dari ummatmu.'

Kemudian Nabi SAW menangis, Jibrail juga menangis, kemudian Nabi SAW masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar, kecuali untuk sembahyang kemudian kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang selalu menangis dan minta kepada Allah (dipetik dari kitab 'Peringatan Bagi Yang Lalai').

Dari Hadits Qudsi:
Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari-Ku.

Tahukah kamu bahawa neraka jahanamKu itu:

1. Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat
2. Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah
3. Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung
4. Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah
5. Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik
6. Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak
7. Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum
8. Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular
9. Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandungi lautan racun yang hitam pekat.
10. Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai
11. Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat

Mudah-mudahan, hal ini dapat menimbulkan keinsyafan kepada kita semua... Wallahu a'lam.

Al-Qur'an Surat Al-Baqarah Ayat 159 :

"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari keterangan-keterangan dan petunjuk hidayat, sesudah Kami terangkannya kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk.

SEBELUM MEREKA BERDUA WAFAT




Sebelum mereka berdua tiada itu kalimat yang aku sukai untuk mengawali nasehat ini, nasihat untuk diriku dan saudara-saudaraku. Wahai saudaraku, sebelum kedua orang tua kita tiada, marilah kita berbuat baik kepada orang tua, kita sayangi mereka berdua sebagaimana mereka menyayangi dan merawat kita ketika kecil, ibu yang melahirkan kita, bapak yang berkorban untuk kita, tetesan keringat,untaian air mata,genangan darah serta rasa lelah dan pengorbanan yang besar tidak mereka perdulikan demi kebaikkan kita.

Kalau kita merasa lelah wahai saudaraku, atau merasa berat untuk berbakti kepada kedua orang tuamu ingatlah ibu dan bapak kita tidak merasa berat dan lelah untuk menyayangi dan mengurus kita, kalau kita merasa berat untuk mengeluarkan harta untuk kedua orang tua kita, ingatlah bapak dan ibu kita tidak pernah berat dan perhitungan untuk mengeluarkan hartanya demi kebahagian dan kebaikkan kitau. Atau ingatlah, jika kita merasa berat, lelah untuk berbuat baik kepada orang tua kita, bahwa berbuat baik kepada orang tua adalah sebuah amalan yang sangat dicintai Allah sebab seseorang dimasukkan kedalam surga.

Allah Subhaanahu wata’aala berfirman:

وَاعْبُدُوا اللهَ وَلا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua” (An-Nisa:36)

Dalam sebuah hadits suatu ketika Ibnu Mas’ud bertanya kepada Rasulullah

أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ قَالَ الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا قَالَ ثُمَّ أَيُّ قَالَ ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ قَالَ ثُمَّ أَيُّ قَالَ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ

Amalan apakah yang paling dicintai Allah? Beliau menjawab: “Shalat tepat pada waktunya” Aku bertanya lagi: Kemudian apalagi? Beliau menjawab: ‘Berbuat baik kepada kedua orang tua’. Aku bertanya lagi: kemudian apa lagi? Beliau menjawab: Jihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ». قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ

“Celakalah, kemudian celakalah, kemudian celakalah, dikatakan kepada beliau siapa wahai Rasulullah? Orang yang menjumpai orang tuanya dalam keadaan sudah tua salah satu atau kedua-duanya kemudian tidak menyebabkan dia masuk surga.” (HR. Muslim)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

دَخَلْتُ الْجَنَّةَ فَسَمِعْتُ فِيهَا قِرَاءَةً فَقُلْتُ : مَنْ هَذَا؟ فَقَالُوا : حَارِثَةُ بْنُ النُّعْمَانِ ، كَذَالِكُمُ الْبِرُّ كَذَالِكُمُ الْبِرّ وَكَانَ أَبَّرَ النَّاسِ بِأُمِّهُِ

“Aku masuk surga, aku mendengar seseorang membaca al-Qur’an, maka aku berkata siapa ini? Mereka (para malaikat) menjawab: Haritsah bin Nu’man, demikianlah balasan bagi orang yang berbuat baik kepada kedua orang tua, demikianlah balasan bagi orang yang berbuat baik kepada kedua orang tua. Dahulu dia orang yang paling berbuat baik kepada ibunya.” (HR. Hakim dishahihkan olehnya dan disepekati oleh Adz-Dzahabi dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Dan ingatlah wahai saudaraku bahwa durhaka kepada orang tua adalah dosa besar. Dimana Rasulullah shallallaahu ‘alahi wa sallam bersabda:

أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ثَلاَثًا قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ الإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ

”Maukah aku kabarkan kepada kalian dosa besar yang paling besar (diucapkan 3 kali), para shahabat berkata: ‘Tentu wahai Rasulullah’, Rasulullah shallallaahu ‘alahi wa sallam bersabda: ‘ Menyekutukan Allah (berbuat syirik) dan durhaka kepada orang tua… ” (HR. Bukhari dan Muslim)

Wahai saudaraku, ingatlah keutamaan orang tuamu disisimu, kebaikkanya, kasih sayangnya, pengorbanannya untukmu maka siapakah yang lebih pantas engkau berbuat baik kepdanya.

Dalam sebuah hadist dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu berkata, seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahhu ‘alaihi wasalam seraya berkata :

مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِى قَالَ « أُمُّكَ ». قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « ثُمَّ أُمُّكَ ». قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « ثُمَّ أُمُّكَ ». قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « ثُمَّ أَبُوكَ »

“Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya kembali: “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya kembali: “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab: “Ibumu.” Dia bertanya kembali: “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab: “Ayahmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Wahai saudaraku, minta tolonglah kepada Allah agar kita senantiasa bisa berbuat baik kepada ibu dan bapak kita, berbuat baik dengan perkataan, perbuatan dan perbuatan baik lainnya, mengajari mereka perkara agama, mentaati mereka dalam perkara yang ma’ruf, membantu mereka dan senantiasa mendoakan mereka. Sebelum mereka tiada, dimana kita tidak bisa lagi memandang wajahnya, merasakan kehangatan kasih sayangnya, belaian lembut tangannya. Ya Allah ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku sayangilah mereka sebagaimana mereka menyanyangiku diwaktu kecil.

Minggu, 22 September 2013

joged cesar

silahkan klik link nya di bawah
www.youtube.com/watch?v=izkpiSJXgMo